
Pemberdayaan Desa , dari Tani Untuk ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia

Al-Ittihadiyah dengan gagasan FEED+ the Nation, mencakup berbagai dimensi ekonomi, sosial, dan politik. Hal ini mencakup program ketahanan pangan (Food) dan energi (Energy) sembari mengupayakan kelestarian lingkungan (Environment). Ada tiga pilar utama yang menjadi landasan Al-Ittihadiyah : Dakwah dan sosial, Kaderisasi dan pendidikan , ekonomi.
Dalam mengimplementasikan program, alittihadiyah berkolaborasi membangun desa binaan dengan PSP3 IPB.PSP3 IPB mempunyai visi menjadi pusat penelitian rujukan di bidang Sosial dan Ekonomi Pertanian (dalam arti luas) yang memiliki komitmen kuat pada kesejahteraan petani dan masyarakat pedesaan pada umumnya.
Digedung bersejarah ini yang diresmikan soekarno dan tokoh bangsa, PSP3 punya semangat akademisi membangun kesejahteraan peternak indonesia dengan ekonomi kerakyatan, tutur Prof Muladno sebagai guru besar IPB dan Ketua Dewan Pakar DPP Al-Ittihadiyah)
Kolaborasi dan sinergi antara praktisi, Akademisi dan organisasi pemuda harus senantiasa dilakukan. Agar keduanya ada imbal balik yang saling menguntungkan. Bagi praktisi, kajian akademis bermanfaat dalam mengembangkan bisnisnya, sedangkan bagi akademisi sektor industri jadi laboratorium mengimplentasikan ilmu yang dikajinya. Lalu bagi organisasi kepemudaan mempunyai kepentingan untuk mengakselerasi pengembangan kapasitasnya. Bermanfaat bagi banyak orang adalah impian besar bagi semua orang.
Saatnya pemuda bangkit , petani berdaya bangun kesejahteraan dan derajatnya untuk generasi umat dan bangsa yang lebih baik tutur berry kurniawan ( Ketua Barisan Muda Al-ittihadiyah )
Mari bersama kita entaskan kemiskinan, kelaparan dan kebodohan pada bangsa ini. Selama ini rakyat selalu diimingi mimpi bantuan dan pembangunan dalam regenerasi kepemimpinan. Seperti hal masalahnya rempang tanah leluhur yang harus kita jaga bersama. Alittihadiyah tidak reaktif dalam masalah umat, namun responsif memberikan solusi dalam segala hal permasalahan umat dan bangsa ini. Tutur KH Nuruzzaman ( Ketua Umum Al-Ittihadiyah )

