Uncategorized

Memperjuangkan Pendidikan, hingga mewakafkan dirinya untuk al-Ittihadiyah !

“Kami berdo’a, semoga tiba suatu masa kiranya yang akan kita saksikan sebagai hari
kebesaran Al Ittihadiyah di masa depan, berupa sebuah rahmat Allah yang akan diserahkan
oleh kader-kader penerus para pendiri Al Ittihadiyah yang kami percaya, yakin dan penuh
harapan kepada mereka berupa kejayaan Islam dan kebaikan kaum Muslimin di negeri ini”.
(Catatan Konperensi ke 1 dan Jubileum 6 tahun Al-Ittihadiyah)

Dari hotel horison kota bandung sebelum beranjak ke lembang setelah agenda rakernas dan millad ke 90 al – Ittihadiyah, ku menetap di salah satu cafe disudut kota sambil menunggu jemputan . lalu tak sadar tangan ini tak sabar membaca buku hadiah spesial dimillad ke 90 alittihadiyah dari tokoh Sumatera Utara yang bernama Buya Muhammad Hasbie Ashidiqqie yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPW Al-Ittihadiyah Sumatera Utara sekaligus kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tebing Tinggi dan Sekretaris MUI Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara. buku itu berjudul “Ujian Hidup jalan peluang , berkah doa seorang ibu” didalam buku ini menjelaskan perjalanan hidupnya dan gagasannya dalam memperjuangkan umat dan bangsa. Namun apa disangka kariernya yang begitu mulus tidak serta merta ia dapatkan, masa kecilnya perlu perjuangan panjang dan pantang menyerah.! siapa sangka? ternyata pernah putus sekolah , kondisi ekonomi yang serba sulit . tetapi hal itu tidak menyebabkan beliau putus asa. Dimana beliau memulai jenjang karir dari bawah dari staf honorer , LPTQ, PNS , Lurah , Sekretaris Camat dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tebing Tinggi. dan aktif dalam organisasi lainnya .

Ada pepatah lama yang menarik dikutip dalam buku ini bunyinya “Berburu kepadang datar dapat rusa belang kaki, berburu kepalang ajar , ibarat bunga kembang tak jadi” maksudnya dalam belajar jangan tangung – tanggung,kalimat ini sangat dipegang oleh beliau.

Dalam perjalanan dipendidikannya beliau menyelesaikan sampai S3 UINSU tahun 2021 dengan sangat baik setelah berhasil menyelesaikan disertasinya yang berjudul “Manajemen Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihadiyah Di Sumatera Utara” sebuah tema penelitian yang sangat menarik dimana selain pengalamannya menempuh pendidikan perguruan tinggi , tema inilah salahsatunya yang menggunakan kualititatif sebagai metode penelitian dan dari sinilah mencintai lembaga pendidikan alittihadiyah secara umum, namun tak hanya sebatas itu, termasuk mencintai organisasi Al-Itthadiyah..

Namun apa rahasianya beliau sangat gigih dalam hidup, tidak ada amalan khusus. Semua yang dicapai adalah berkah dioa ibu. beliau punya motto hidup ” Tidak ada yang tidak mungkin jika tidak melibatkan doa ibu”

Tulisan diatas adalah rangkuman dari buku yang sangat berkesan dan menginspirasi, ku pertama kali mengenal beliau hadir dalam agenda musyawarah daerah al-ittihadiyah sumatera utara. beliau terpilih secara demokratis dan ada harapan besar ku melihat mata peserta dalam forum itu, terpilih sosok pemimpin yang mempunyai kapasitas dan progresif dalam memajukan al-ittihadiyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *