Uncategorized

Menuju hari lansia , kita bisa buat mereka bahagia

Menuju Hari Lansia Nasional 29 mei 2025, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa Indonesia tengah mengalami transisi demografi signifikan menuju populasi menua. Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2023, jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia mencapai 11,75% dari total populasi, atau sekitar 30,9 juta jiwa. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 19,9% pada tahun 2045, dengan proyeksi jumlah lansia mencapai 65,8 juta jiwa .

Tantangan Kesehatan dan Kesejahteraan Lansia

Meskipun angka harapan hidup (life expectancy) di Indonesia mencapai 71,85 tahun, harapan hidup sehat (Healthy Life Expectancy/HALE) hanya sekitar 62,8 tahun. Artinya, rata-rata penduduk Indonesia menghabiskan sekitar sembilan tahun dalam kondisi tidak sehat pada usia tua . Selain itu, satu dari lima lansia mengalami keluhan kesehatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dalam aspek perlindungan sosial, meskipun UU No. 13 Tahun 1998 dan UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) telah menjamin hak-hak lansia, cakupan program sosial masih terbatas. Saat ini, hanya sekitar 70% lansia yang terdaftar di BPJS Kesehatan. Sebagian besar lansia yang masih bekerja berada di sektor informal (84,75%), yang berarti mereka tidak memiliki jaminan pensiun yang memadai .

Upaya Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah melalui Kemenko PMK telah menekankan pentingnya langkah strategis dalam memasuki fase struktur penduduk tua di Indonesia. Fenomena ageing population bisa menjadi bonus demografi kedua, yaitu ketika proporsi lansia semakin banyak tetapi masih produktif, atau menjadi tantangan pembangunan ketika tidak produktif dan menjadi bagian dari penduduk rentan .

Selain itu, pemerintah juga mengupayakan peningkatan layanan kesehatan bagi lansia. Pada tahun 2024, hanya 11,01% rumah sakit yang menyediakan layanan geriatri terpadu. Targetnya, angka ini akan meningkat menjadi 20% pada 2025 dan 50% pada 2029 .

Hari Lansia Nasional 2025 menjadi momentum penting untuk meningkatkan perhatian terhadap kualitas hidup lansia di Indonesia. Peningkatan jumlah lansia memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, sehat, dan produktif bagi lansia. Dengan langkah-langkah strategis dan kolaboratif, kita dapat memastikan bahwa lansia Indonesia tetap menjadi aset berharga dalam pembangunan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *